Siapa sich yang nggak kenal sosok di foto ini???

Yang nggak kenal, tunjuk jari...!!! Hmm pasti dah kenal semua kan... Yaps....dia adalah Sastrawan terkenal di Indonesia yang mendapat julukan “SI BURUNG MERAK”. WS Rendra (Willibrordus Surendra Bawana Rendra) seorang penyair dan budayawan terbesar negeri ini memang telah meninggal dunia, tapi karya-karyanya selalu abadi dan tak kan musnah ditelan masa. Satu pelajaran yang bisa kita ambil dari seorang WS Rendra adalah kegigihannya dalam membela rakyat. Lewat karya sasta, Rendra mengkritik Para Penguasa. Para penguasa yang berkedok membela rakyat, tapi justru membungkam mulut rakyat untuk tidak bersuara. Tapi Si Burung Merak tetap mengepakkan sayapnya. Sesekali menyentil tingkah penguasa yang semakin merajalela. Karya-karya WS Rendra selalu mencerminkan situasi pada masanya. Tengoklah beberapa judul puisinya, seperti Sajak-sajak Sepatu Tua, Mencari Bapak, Perjalanan Bu Aminah , Nyanyian Orang Urakan, Balada Burung-burung kondor dan masih banyak lagi. Rendra dikenal sebagai Penyair Kontroversial karena berani mengkritik pemerintah secara terang-terangan, akibatnya Rendra pernah mendekam di hotel prodeo karena karyanya tersebut. Tapi hal tersebut , tak pernah menyurutkan tekad Rendra dalam mengembangkan dunia sastra di Indonesia. Oleh karena itu Si Burung Merak mendirikan sebuah Bengkel Teater sebagai sarana untuk mengembangkan bakat-bakat dari para peminat sastra. Nah, kita sebagai penerus Bangsa, hendaknya meneruskan perjuangan WS rendra. Selalu berkarya tanpa mengenal usia. Selalu menggoreskan pena walau raga telah renta... Hmm semoga goresan pena yang tak seberapa ini bisa memberi sedikit manfaat bagi kita semua. Selalu ada masa dimana kita tak lagi mampu berkarya, tapi percayalah!! karya kita akan selalu abadi di hati para penikmatnya 